Seni dan tradisi sangat kental dalam budaya bangsa kita.
Salah satu yang bisa kita lihat yaitu dalam rangkaian upacara pernikahan. Dalam
tradisi Sunda, ada beberapa upacara yang tidak ada kaitannya dengan agama namun
mengandung makna yang bisa dijadikan pelajaran.
Ngaras
Berupa permohonan ijin calon mempelai wanita, kemudian
mencuci kaki kedua orang tua dan diteruskan dengan sungkem. Hal ini bisa
dilakukan saat pengajian sebelum hari pernikahan, diiringi shalawat oleh
sahabat, kerabat dan keluarga besar
Pencampuran Air Siraman
Kedua orang tua menuangkan air siraman yang berasal dari 7
sumber ke dalam bokor dan mengaduknya untuk upacara siraman
Siraman
Diiringi dengan musik kecapi, suling atau shalawat Nabi,
calon pengantin dibimbing oleh ibu perias menuju tempat siraman dengan
menginjak 7 helai kain siraman. Siraman pengantin wanita dimulai oleh sang ibu,
kemudian ayah, disusul oleh para sesepuh. Jumlah penyiram ganjil 7, 9 dan
paling banyak 11 orang. Setelah itu ayah calon pengantin memberi air wudhu kepada
calon pengantin dengan air setaman yang ada dalam kendi
Rebutan Parawanten
Sambil menunggu calon mempelai dirias, para tamu undangan
menikmati acara rebutan parawanten yang terdiri dari hahampangan dan
beubeutian. Para tamu juga dipersilahkan mengambil air siraman yang masih
tersisa
Suapan Terakhir
Pemotongan tumpeng oleh kedua orang tua calon pengantin,
dilanjutkan dengan acara memberikan suapan terakhir masing-masing sebanyak 3
kali
Seserahan
Ngeuyeuk Seureuh
Acara yang lazimnya berbarengan dengan prosesi seserahan.
Dipimpin oleh seorang Nini Pangeuyeuk (Juru Rias). Bertujuan untuk lebih
mengakrabkan pasangan calon pengantin sekaligus memberi nasehat berharga kepada
mereka.
Akad Nikah
Pada hari peresmian pernikahan, calon pengantin pria beserta
para pengiring menuju kediaman calon pengantin wanita, disambut dengan upacara
Mapag Penganten yang dipimpin oleh Mang Lengser yakni sorang penari yang
berkostum unik. Diiringi musik degung, rombongan menuju pintu halaman. Calon
mempelai pria disambut oleh ibu calon mempelai wanita dengan mengalungkan
rangkaian bunga. Selanjutnya upacara pernikahan (Ijab Qobul) dilanjutkan dengan
prosesi Sawer
Sawer
Merupakan upacara memberi nasehat kepada kedua pengantin
serta melemparkan uang receh, permen, beras, irisan kunyit dan tek-tek kepada
para hadirin yang dilakukan oleh kedua orang tua
Rangkaian Upacara Sawer adalah sebagai berikut:
Meuleum Harupat
Melambangkan nasehat kepada kedua mempelai untuk senantiasa
bersabar dalam berumah tangga
Nincak Endog
Simbol itikad dan tanggung jawab suami sebagai kepala rumah
tangga. Sementara istri mengikuti bimbingan suami
Melepas Sepasang Merpati
Simbolisasi bahwa kedua orang tua melepas tanggung jawab
karena pasangan mempelai sudah mandiri
Buka Pintu
Melambangkan petuah agar suami dan istri saling menghormati,
menghargai dan tidak pernah berhenti saling mengasihi
Huap Lingkung
Simbolisasi kasih sayang kedua orang tua masing-masing sama
besarnya terhadap anak maupun menantu
Pa Betot-betot Bekak Ayam
Makna bahwa rejeki yang mereka peroleh harus dinikmati
bersama.
Sumber: Anggun